Pendidikan Lebak: Ketika Puluhan Murid Belajar di Gubuk


RANGKASBITUNG,(KB).- Puluhan murid Sekolah Dasar (SD) Islam Tawasalna yang berlokasi di Kampung Ciwaru, Desa Sangiang Tanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak yang terkenal dengan jembatan “Indiana Jones” itu, terpaksa belajar di gubuk yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Gubuk tempat belajar itu bertiangkan bambu, beralaskan palupuh (papan terbuat dari bambu-red) beratapkan daun rumbia dan tanpa sarana meja dan kursi sehingga para siswa terpaksa harus belajar sambil bertiarap dan berdesakan juga kondisi beberapa matrialnya sudah lapuk.

Kepala sekolah (Kepsek) SD Islam Tawasalna, Khoiriah, kepada Kabar Banten menuturkan, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang berlangsung di sebuah gubuk yang bertiangkan bambu, beralaskan palupuh dan beratapkan daun rumbia sudah berjalan hampir empat tahun sejak sekolah tersebut didirikan. Namun kondisi tersebut tidak membuat anak-anak di Kampung Ciwaru menurunkan semangat bersekolahnya.

“Saat ini murid yang ada dari kelas satu hingga kelas empat sebanyak 75 orang. Dulu meski gubuk namun tetap nyaman untuk digunakan KBM meski tanpa meja dan kursi. Tapi kini seiring berjalannya waktu yang menyebabkan beberapa material bangunan gubuk lapuk sering menjadi kendala, ketika hujan turun bocor dan kemarau berlangsung seperti sekarang diterpa debu,”ujarnya.

Khoiriah mengungkapkan, karena kondisi bangunan yang sangat sederhana bahkan jauh dari layak beberapa waktu lalu dua orang murid disekolah yang dipimpinnya sempat mengalami kecelakaan yakni jatuh dari bambu penyangga bagian atas.

“Beruntung hanya kecelakaan kecil saja dan tidak menyebabkan luka serius. Dan kejadian itu dijadikan pengalaman bagi kami untuk lebih memperketat pengawasan terhadap anak-anak kami,”ungkapnya.

Khoiriah mengaku, pihaknya telah berupaya mengajukan permohonan bantuan bangunan kepada pemerintah. Namun hingga sekarang belum ada yang terealisasi.
“Beberapa waktu lalu, kami mendapat informasi akan ada bantuan dari pemerintah. Jika memang benar. Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan, agar siswa kami dapat belajar diruangan yang layak dan memenuhi standar,“harapnya.

Khoriah menambahkan, SD Islam Tawasalna merupakan sekolah yang terdekat dengan Kampung Ciwaru. Karena itu, masyarakat lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut.

“Selain itu, lokasi sekolah juga cukup jauh, dan bila musim hujan tiba banyak murid terpaksa tidak sekolah karena banjir. Kalaupun masuk, mereka harus belajar dalam kondisi gubuk yang bocor,“imbuhnya. (H-34)***

sumber: kabar Banten
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Peduli Pendidikan Lebak Selatan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger